Mendaki Gunung Binaiya yang terkenal dengan jalurnya yang terjal dan panjang memang sangat menguras tenaga. Jalur yang panjang dengan waktu tempuh 12 hari. Tapi, justru itu lah yang menjadi daya tarik bagi para pencinta alam khususnya pendaki gunung. Mereka akan merasa sangat puas jika mampu mencapai puncak dan kembali ke bawah dengan selamat. Tapi, bagaimana jika di tengah pendakian anda merasa capek atau mungkin malah kram menyerang sendi-sendi di tubuh anda? Nggak usah khawatir! Jawabannya ada di sekitar Anda. Ya, daun gatallah yang akan menyembuhkan rasa capek dan kram itu.
Masyarakat di sekitar gunung Binaiya seperti desa Moso, Manusela, Selumena, Kanikeh dan sekitarnya tak megenal obat-obat kuat atau obat perenggang otot. Mereka percaya bahwa daun gatallah yang bisa mengurangi rasa capek dan kram di tengah perjalanan. Meskipun, medan tempat mereka tinggal sangat terjal dan jauh dari mana-mana sehingga sering kali mereka harus jalan berhari-hari untuk ke kota, tapi mereka tak pernah sedikit pun merasa khawatir. Mereka pun pergi hanya membawa badan. Tanpa salep pengurang rasa nyeri ataupun salep perenggang otot. Jika di tengah perjalanan rasa capek sudah menyerang mereka, maka mereka akan langsung memetik daun ini beberapa lembar. Cara menggunakannya pun relatif mudah. Cukup dengan mengusap-usapkan lembar demi lembar daun gatal itu kebagian-bagian yang terasa capek seperti paha, betis, lengan, lutut, dan lainnya. Lupakan sejenak soal rasa karena setelah daun-daun itu bersentuhan dengan kulit kita, kulit akan terasa gatal dan panas.
Selang beberapa detik, bentol-bentol akan mucul dipermukaan kulit kita. Tapi, itu hanya berlaku beberapa saat saja. Setelah kurang lebih 5 menit rasa gatal dan bentol dan hilang dan berganti dengan badan yang terasa ringan.
"Rasanya kayak kulit kita di tusuk jarum-jarum lembut tapi enak," komentar Brama setelah menggosok-gosokkan daun gatal ke pahanya.
Bentuk daun ini seperti daun kecubung. Bedanya hanya pada warnanya yang hijau agak kemerah-merahan serta kontur permukaan atas yang kasar dan terdapat bulu-bulu halus. Dan, dinamai daun gatal karena efeknya yang membuat kulit menjadi gatal setelah bersentuhan dengan kulit kita.
Itulah rahasia warga sekitar Gunung Binaiya untuk mengakali ketidakadaannya obat atau salep pengurang rasa capek dan kram. Setiap kali ada pendaki baru naik ke Gunung Binaiya, para porter dan warga selalu mengenalkan daun gatal ini. tujuannya tak lain agar para pendaki pun bisa mencoba khasiat dari daun gatal.
Berminat untuk mencoba?
0 komentar:
Posting Komentar